Pentingnya akhlak Islam

Allah ta’ala telah memilih orang-orang pilihanNya untuk menjadi para penyeru pesan suci. Ajaran-ajaran para utusan ini sangat berpengaruh besar terhadap tatanan sebuah masyarakat. Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah salah satu di antara mereka dan yang paling utama. Dialah utusan terakhir yang berbeda dengan utusan-utusan sebelumnya dalam karakteristiknya Tidak ada seorang pun yang mampu menandingi kedudukannya. Sebagaimana kita maklumi, salah satu tujuan Allah ta’ala mengutus nabi Muhammad adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Tanpanya, bumi ini hanya berada dalam kondisi kekacauan akibat polah manusia yang tidak sesuai tata nilai dan norma kebaikan. Oleh sebab itu, dalam kesempatan kali ini, saya akan membicarakan keutamaan akhlak Islam. Sebab jika umat ini memahami pentingnya akhlak dalam keseharian, maka niscaya mereka hidup kedamaian.

Pendahuluan

Akhlak Islam merupakan salah satu pondasi agama. Pondasi ini memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan individual maupun kehidupan sosial. Semua orang pasti tahu, tanpa pondasi, sebuah bangunan pasti ambruk berantakan. Oleh sebab itu, sebuah tatanan akan baik jika akhlaknya baik. Namun jika akhlaknya buruk, maka cepat atau lambat rusaklah tatanan tersebut. Dan akibatnya adalah hancurnya masyarakat dan bangsa.

Ada lebih dari 1000 ayat yang khusus membahas akhlak. Artinya hal ini menunjukkan tentang pentingnya akhlak bagi kaum mislimin. Lebih-lebih Rasulullah sendiri telah menjadi role model dalam penerapan akhlak mulia ini. Sebagaimana Ibunda Aisyah radliyallahu ‘anha sampaikan bahwa karakter (akhlak) nabi adalah Al-Qur`an. Dari sini muncul sebuah pertanyaan besar. Apakah kaum muslimin sudah memahami arti penting sebuah akhlak? Atau jangan-jangan tidak tahu sama sekali? Saya yakin semua tahu pentingnya akhlak, hanya saja kesadaran dan kemauan untuk menerapkannya yang masih sulit. Lihat saja, bagaimana moral orang di dalam toilet hingga di gedung dewan. Semua tampak menjijikkan bagi yang masih jernih mata batinnya.

Atas alasan di atas, Akhlak Islam menduduki posisi penting dalam Islam. Namun pentingnya akhlak hanya akan menjadi omong kosong di podium-podium penceramah saja, tanpa kesadaran kolektif untuk mewujudkannya bersama-sama, di ruang-ruang yang lebih luas. Harusnya umat ini malu kepada junjungan Rasul yang telah mencontohkan akhlak mulia. Mana mungkin kita biarkan ajaran ini tetap tersimpan dan tertulis di Quran dan Sunnah, tanpa sedikitpun kita ambil satu persatu dan kita bawa ke dalam langkah kehidupan sehari-hari. Jangan sampai umat ini menjadi penerus Bani Israil yang membangkang terhadap titah Musa ‘alaihissalam.

Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan akhlak Islam yang harus kita ketahui dan amalkan.

Keutamaan Akhlak Islam

Perintah Allah ta’ala agar berbudi luhur

Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk bertutur lembut dan baik kepada orang lain. Inilah akhlak mulia yang harus selalu ada dalam diri seorang muslim. Namun, alih-alih berkata baik, hari ini tidak jarang ujaran-ujaran kebencian dan permusuhan justru sering keluar dari mulut seorang beriman. Oleh karenanya, sudah saatnya kita berhenti dari perilaku rendahan ini. Dalam sebuah ayat Allah berfirman QS. Al-Baqarah: 83.
وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا
serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia“.
Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini maknanya adalah, “berbicaralah kepada mereka dengan baik, dan bersikap lembutlah kepada mereka.” Dalam pengertian ini, menurut Ibnu Katsir amar makruf juga harus disampaikan dengan baik, halus, dan lembut.

Pujian Allah ta’ala kepada RasulNya dengan sebutan khuluq ‘adhim

Allah ta’ala telah memuji kekasihNya melalui QS. Al-Qolam ayat 4.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Ayat ini senada dengan ucapan ibunda Aisyah, “Sungguh akhlak nabi adalah Al-Qur`an”. Dengan melihat dan membaca ayat ini, seharusnya kita, jika masih punya nurani, segera berkaca, sudahkan budi pekerti agung baginda nabi kita teladani? Jangan sampai potret indah dalam ayat ini berdebu dan kusam dengan sikap kita yang tak peduli. Coba bayangkan, seandainya kita menjadi pemimpin sebuah organisasi atau semisalnya, di mana kita telah berbuat baik dan mencontohkan yang baik pula, akan tetapi bawahan kita tidak mengindahkannya, kecewakah kita? Kembali ke inti masalah, bagaimana jika kita tidak meneladani nabi, layakkah kita mendapat pujian sebagaimana Allah memuji RasulNya?

Allah mengutus nabi untuk menyempurnakan akhlak mulia

Salah satu tujuan utama risalah baginda nabi adalah menyempurnakan akhlak mulia. Rasulullah bersabda yang artinya: “sesungguhnya saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak mulia“. Dari sini pertanyaan muncul lagi. Untuk apa nabi menyempurnakan akhlak? Dan untuk siapa? Jawabannya adalah sebagaimana sudah saya singgung di bagian pembukaan. Penyempurnaan akhlak sebagai misi kenabian adalah untuk tatanan dunia ideal. Bukan dunia yang penuh kekacauan sebagaimana kita saksikan. Maka, kesempurnaan akhlak bergaris lurus dengan idealnya sebuah tatanan.

Meneladani nabi dengan akhlak mulia

Akhlak mulia merupakan derajat ketundukan kepada nabi dan mengikuti sunahnya. Allah telah memerintahkan kita untuk mengikuti nabi sebagaimana dalam firmanNya QS. Al-Ahzab ayat 21:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Akhlak mulia termasuk kesempurnaan iman seseorang

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Orang yang paling sempurna imannya adalah yang paling sempurna akhlaknya“. Seorang mukmin yang menghendaki kesempurnaan paripurna harus menyempurnakan akhlaknya. Ini adalah kunci utama dan satu-satunya. Setebal apapun catatan ibadah dan sedekah seseorang, apalagi tidak, maka seseorang tidak akan sampai pada kesempurnaan keimanan. Oleh sebab itu seseorang harus berusaha meningkatkan kualitas akhlak.

Orang yang berakhlak mulia dekat dengan nabi

Orang yang paling utama dan yang paling dekat derajatnya di sisi nabi adalah orang yang paling baik akhlaknya. Rasulullah bersabda,
إن من أحبكم إليَّ وأقربكم مني مجلسًا يوم القيامة أحاسنكم أخلاقًا
Artinya: “orang yang paling saya cintai dan dekat adalah orang yang paling baik akhlaknya”.

Akhlak mulia dapat memberatkan timbangan kebaikan akherat

Seorang muslim yang berakhlak mulia akan mendapatkan derajat keluhuran orang yang berpuasa dan salat malam. Rasulullah bersabda:
إن المؤمن ليدرك بحسن خلقه درجة الصائم القائم
“Sungguh seorang mukmin yang berakhlak mulia akan sampai pada derajar orang berpuasa dan qiyamullail”.
Dalam hadis lain Rasulullah sampaikan:
ما من شيء أثقل في الميزان من حسن الخلق
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya kecuali akhlak mulia”.

Penutup

Dengan mengetahui keutamaan akhlak Islam di atas, harapan besarnya adalah ke depan generasi ini akan lebih serius dalam meneladai Rasulullah. Sebab ada banyak sekali keutamaan yang akan kita dapatkan ketika mau meneladani sirah Rasul. Semoga sesuatu yang sudah disempurnakan Rasulullah tidak lantas rusak atau hilang dari kita semua. Amin ya rabbal alamin.