الْحَمْدُ لِلّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّهِ الْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وُيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءًا عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلى نَفْسِكَ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ . أَرْسَلَهُ اللّهُ إِلى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَأُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَنَفْسِيْ الْمُذْنِبَةَ بِتَقْوَى اللّهِ تَعَالى، أَمَّا بَعْدُ …
Jamaah Jumuah yang berbahagia!
Marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas ketakwaan dengan mengerjakan perintah-perintah Allah ta’ala dan meninggalkan larangan-laranganNya. Dunia adalah tempat tinggal sementara bukan untuk menetap selama-lamanya. Tempat yang hanya untuk sekedar mampir bukan sebuah tujuan akhir. Kita hidup di dunia ini sangat rentan terhadap rasa sakit, tersandera oleh waktu dan kematian, terkapar syahwat, sekarat, hingga pada akhirnya ajal datang menjemput sebagaimana orang-orang yang sudah-sudah.
Oleh sebab itu, seorang yang cerdas tentu tidak akan pernah rakus dan euforia terhadap dunia. Ia yakin bahwa dunia itu berujung pada kehancuran, fana`. Tak pernah terbersit dalam benaknya bahwa dunia yang ia miliki harus bertahan selamanya dalam genggamannya.
Bagaimana mungkin mata orang yang takut terhadap musuhnya bisa tidur nyenyak? Dan bagaimana mungkin orang yang segala urusannya menyebabkan kebinasaan bisa hidup tenang?
Ketahuilah, jamaah Jumah yang berbahagia!
Dunia diciptakan untuk kita lewati, bukan untuk kita kuasai. Dunia hanyalah tempat singgah bukan bukan untuk kita bawa ke alam barzah. Inilah pentingnya bagi kita untuk menghancurkan hawa nafsu yang memang selalu condong terhadap dunia yang rentan ini. Dunia yang penuh cobaan, bencana, dan seringkali dibanjiri darah antar sesama. Nauzubillah.
Jangan sekali-kali kita terbujuk gemerlapnya kehidupan dunia. Inilah tempat yang di dalamnya banyak ujian yang penuh risiko sebagaimana sudah saya singgung. Penuh tipu daya dan menggelincirkan. Padahal dunia yang dikejar-kejar dengan sudah payah itu pada akhirnya hancur, lebur, dan musnah.
Orang-orang yang sudah terlanjur tergelincir dalam muara dunia yang sementara ini pasti binasa. Seandainya mereka tampak gembira dan berfoya-foya, sesungguhnya mereka sedang menjemput kehancuran dan kebinasaan yang mengerikan. Maka, berhati-hatilah! Hidup yang seperti itu pada hakekatnya adalah tercela dan hina.
Hadirin jamaah Jumah yang berbahagia!
Mari kita kerahkan akal sehat ini sejenak. Saya ajukan beberapa pertanyaan berikut ini. Pernahkah kita bayangkan bahwa dunia itu sesungguhnya seperti bayangan dan fatamorgana? Remeh dan receh? Di mana kah kelezatan dunia, seperti makanan yang tadi pagi kita santap?
Orang yang memandang dunia dengan mata batinnya, ia tentu yakin bahwa kenikmatan dunia itu adalah ujian atau cobaan. Tidak ada yang bisa kita harapkan dari kesenangan-kesenangan dunia fana ini. Halalnya dihisab, haramnya berbuntut azab.
Dunia memang serba menipu, di mana jika ada seseorang yang bermewah-mewah dengannya maka dunia akan membinasakannya, namun orang yang hidup serba kekurangan dan merasa kurang umumnya akan bersedih dan berkeluh kesah.
Hadirin yang berbahagia!
Inilah sebabnya kita perlu bersikap zuhud terhadap dunia. Apalagi zaman kita saat ini yang serba materialistis.
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ
20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٍ
23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم قال الله تعالى: وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم . أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ