Share

Khutbah Jumat: Pendidikan Generasi Ala Rasulullah

  • Februari 15, 2024

الْحَمْدُ لِلّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّهِ  الْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وُيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلى نَفْسِكَ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلُوْهُ أَرْسَلَهُ اللّهُ إِلى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَأُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَنَفْسِيْ الْمُذْنِبَةَ بِتَقْوَى اللّهِ تَعَالى، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin jamaah Jumah yang berbahagia!

Pendidikan ala rasulullah

Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah dan meninggalkan laranganNya. Rabiul Awal adalah bulan di mana Sayyidul Mursalin, Putra terbaik Bani Hasyim, Baginda Rasulullah lahir ke dunia. Seorang lelaki yang kelak akan menjadi panutan dan teladan bagi seluruh hamba di alam semesta. Nabi Muhammad adalah teladan terbaik dalam segala lini kehidupan manusia. Salah satunya adalah bagaimana beliau mendidik pengikut-pengikutnya.

Pendidikan adalah sebuah institusi terpenting yang menjadi penopang dan pembentuk karakter sebuah tatanan masyarakat. Baik buruknya suatu bangsa itu selaras dengan kualitas pendidikannya. Orientasi dan cita-cita sebuah pendidikan inilah yang harus mendapatkan perhatian para pemangku kebijakan dalam mengawal pendidikan yang dicanangkan. Pendidikan yang baik, tentu memerlukan sosok terbaik dalam pengawal pendidikan tersebut. Dan kita semua umat Islam sepakat bahwa Nabi Muhammad adalah sebaik-baik pendidik.

Al-Quran al-Karim telah tegas menyebutkan bahwa Rasulullah adalah seorang pendidik. Dalam QS. Al-Jumuah: 2

هُوَ ٱلَّذِي بَعَثَ فِي ٱلۡأُمِّيِّ‍ۧنَ رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ 

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

Dalam QS. Saba` 28 juga mejelaskan

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةٗ لِّلنَّاسِ بَشِيرٗا وَنَذِيرٗا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ 

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.

Hadirin jamaah Jumah yang berbahagia!

Kemudian bukti selanjutnya adalah dari salah satu riwayat hadis yang artinya dari Ibnu ‘Amr ibn al-‘Ash berkata: “pada suatu hari Rasulullah keluar dari salah satu kamar beliau, lalu beliau memasuki masjid. Pada saat itu beliau menjumpai ada dua halqoh, salah satu halqoh tersebut sedang membaca al-Quran dan berdoa kepada Allah dan halqoh yang satunya sedang belajar dan mengajar. Lalu Rasulullah berkata: semuanya baik! Mereka membaca al-Quran dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak, maka Allah akan berikan kepada mereka dan jika Allah bekehendak lain maka Allah akan menghalangi mereka. Dan mereka sedang belajar dan mengajarkan sesuatu. Sungguh saya adalah orang yang diutus sebagai pendidik, lalu beliau duduk bersama ahli ilmu tersebut.

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah…

Sebagaimana tadi saya sampaikan bukti-bukti nash atau dalil bahwa Rasulullah merupakan sang Pendidik sejati, tinta-tinta sejarahpun ikut menyaksikan bagaimana peran besar beliau dalam pendidikan umat manusia. Coba mari kita lihat bagaimana peradaban manusia sebelum masa Rasulullah dan setelah adanya Rasulullah? Inilah bukti nyata yang tidak ada seorangpun yang bisa mengelaknya atau sekedar menutup-nutupinya.

Jika kita lihat secara seksama, betapa hebat dan besar peranan beliau, tidak ada satupun orang dari awal hingga akhir yang bisa membandinginya. Darinyalah kemudian bermunculan nama-nama besar yang menjadi pemimpin dunia. Orang-orang hebat hasil tempaan dan didikan nubuwah yang kemudian juga menjadi panutan bagi orang-orang selanjutnya. Para pengikut dan murid setia inilah, yang dengan keuletan Sang Pendidik, kemudian memiliki kepiawaian, keahlian, dan kecakapan dalam bidangnya masing-masing. Tentu prestasi seperti ini tidak ada satupun orang yang bisa menyamainya baik sebelum maupun sesudah beliau. Inilah bukti nyata atas kebesaran Nabi Muhammad sebagai satu-satunya pendidik yang istimewa. Bahkan ada ungkapan jika seandainya tanpa mukjizat sekalipun, maka Rasulullah hanya butuh para sahabat sebagai bukti kenabian beliau.

Hadirin jamaah Jumah yang semoga dalam limpahan perlindunganNya…

Allah membekali Rasulullah dengan akhlak mulia sebagai modal utama dalam mendidik umat manusia. Dalam sebuah kesaksian sahabat beliau yang bernama Mu’awiyah ibn al-Hakam as-Sulamiy menyatakan bahwa, “tidak pernah aku saksikan sebelum dan setelahnya seorang yang pengajarannya lebih baik daripada beliau”. Imam Nawawi memberikan catatan atas pernyataan ini bahwa pernyataan itu menunjukkan betapa Rasulullah adalah pribadi yang mulia akhlaknya sebagaimana Allah menyaksikannya. Terhadap orang yang belum tahu beliau bersikap lembut dan ramah, beliau juga mengajarinya dengan baik, menyayangi dan memberikan pemahaman yang benar kepadanya.

Rasulullah sangat peduli terhadap pendidikan, beliau selalu mewanti-wanti siapa saja untuk terus belajar dan memberikan peringatan terhadap orang yang meremehkan atau meninggalkannya.

Oleh sebab itu tidak heran jika kehidupan para sahabat sangat kental sekali dengan nuansa akademis, di mana-mana ada diskusi-diskusi ilmiah. Ada yang menjadi pengajar dan ada yang menjadi murid, di mana salah satu di antara mereka ada yang menyampaikan ilmu, dan yang lain menjadi penyimak. Itu semua ada karena mereka berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan titah Sang Nabi. Dan inilah potret besar pendidikan ala rasulullah.

Semua perjuangan Beliau, jika ditarik benang merahnya, maka tidak terlepas dari misi pendidikan. Inilah pendidikan ala rasulullah. Beliau selalu berupaya mendidik umat manusia untuk menjadi hamba-hamba yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.

Hadirin jamaah Jumuah yang saya muliakan…

Dengan pendidikan ala Rasulullah, sebagaimana telah saya singgung, maka harapannya adalah kehidupan manusia ini berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang ada. Jika ada yang keliru-keliru maka siap untuk saling mengingatkan dan menasehati berdasarkan ilmu yang sudah diajarkan. Jika kepedulian dan kepekaan untuk saling mengingatkan atau beramar makruf nahi munkar ini sudah tercerabut dari sebuah masyarakat, maka laknat Allah pasti akan datang cepat atau lambat. Dalam sebuah ayat disebutkan:

لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ كَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنكَرٖ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ 

Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (QS. Al-Ma`idah: 78-79)

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah 2 (Pendidikan ala rasulullah)

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَى عِبَادِهِ بِمَا أَخْرَجَ لَهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَأَدَّرَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ أَصْنَافِ الْأَرْزَاقِ وَالْأَقْوَاتِ وَأَحَلَّ لَهُمْ مِنْ ذَلِكَ مَا تَقُوْمُ بِهِ أَدْيَانُهُمْ وَأَبْدَانُهُمْ وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ مَا يَكُوْنُ بِهِ ضَرَرٌ فِي أَبْدَانِهِمْ وَعُقُوْلِهِمْ وَأَدْيَانِهِمْ وَالْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا وَوَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَحُكْمًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْبَشِيْرُ النَّذِيْرُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إَلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا.

أَمَّا بَعْدُ

أَيُّهَا النَّاسُ: اتَّقُوْا اللهَ تَعَالى وَاسْتَغْنَوْا بِمَا أَبَاحَ لَكُمْ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ عَمَّا حَرَّمَهُ عَلَيْكُمْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا .اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ. يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ. الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ.رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى .رَبنا أَدْخِلْنا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لنا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا .اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا .رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللَهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.