الْحَمْدُ لِلّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّهِ الْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وُيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلى نَفْسِكَ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلُوْهُ أَرْسَلَهُ اللّهُ إِلى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَأُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَنَفْسِيْ الْمُذْنِبَةَ بِتَقْوَى اللّهِ تَعَالى، أَمَّا بَعْدُ …
Hadirin jamaah Jumah yang berbahagia!
Mari bersama-sama kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala dengan menjalankan segala perintahNya dan meninggalkan seluruh laranganNya.
Islam merupakan fitrah manusia. Allah subhanahu wa ta’ala menyucikan umat manusia dengan Islam. Dengannya, mereka yang berada dalam naungan agama Islam tidak akan menyimpang dari fitrah seperti orang-orang jahiliyah yang berhasil menyesatkan dan merusak fitrah generasi mudanya. Hal itu dikarenakan kelembutan jiwa dan hati mereka, sehingga apapun yang masuk ke dalam jiwa mereka akan mudah untuk mereka terima.
Oleh sebab itu, maka sudah menjadi sebuah keharusan atas para pendidik dan orang tua untuk memandu dan menjaga fitrah generasi muda yang gilang gemilang ini. Jangan sampai tergerus dan terus tenggelam dalam kerusakan yang membinasakan.
Hadirin, jamaah Jumah yang dimuliakan Allah jalla wa ‘ala!
Keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat merupakan pusat pendidikan yang paling asasi. Namun keluarga merupakan ruang pendidikan pertama yang punya peran paling urgen di antara yang lainnya. Dari keluargalah seorang bocah mulai bertumbuh di bawah asuhan kedua orang tua. Dari keluargalah anak-anak mendapatkan pengasuhan dan pendidikan awal yang mampu membentengi fitrah mereka.
Ketika anak-anak mulai bertumbuh dan mengharuskan diri mereka untuk mulai mengenal dunia luar, untuk belajar lebih banyak lagi tentang kehidupan, maka muncul sebuah pertanyaan. Manakah tempat kedua yang paling berpengaruh dalam pendidikan mereka – pada masyarakat muslim – setelah keluarga? Apakah sekolah atau masjid? Jawaban untuk pertanyaan ini tergantung kondisi masyarakat setempat. Di sebagian wilayah tempat kedua bagi mereka adalah sekolah dan sebagian yang lain adalah masjid. Setelah diadakan survey dan uji sempling terhadap peta masyarakat muslim secara umum dan kondisi masyakat muslim moderen, maka ternyata, keberadaan masjid yang notabene bernafaskan nilai-nilai keislaman mudah ditemui dibanding lembaga pendidikan dengan nafas yang sama.
Kita tahu hari ini sangat jarang ditemui sekolah atau lembaga pendidikan yang konsen terhadap keislaman, lebih-lebih adanya pertukaran bahkan agresi besar-besaran dari dunia barat yang secara faktual telah menjajah pendidikan dewasa ini ke arah sekuler. Bahkan dalam perang ini mereka berhasil menanamkan pemahaman ke dalam masyarakat muslim bahwa aktifitas masjid hanya sebatas ritual ibadah mahdlah saja. Yang dampaknya bisa kita lihat, sekolah pada umumnya tidak menjamin pendidikan karakter yang baik. Perundungan, kekerasan, dan bentuk-bentuk kemerosotan moral justru menjamur di sekolah.http://Memahami Syariat Islam Secara Holistik dan Komprehensif
Maka, sekali lagi benteng terakhir pemuda-pemuda kita hari ini tinggal masjid dan beberapa bilangan kecil lembaga sekolah.
Inilah mengapa, sangat menjadi penting bagi kita untuk menumbuhkan kecintaan kepada masjid. Sebab masjid merupakan rumah Allah ta’ala. tempat untuk mendirikan ibadah fardlu atau sunnah. Selain itu masjid adalah tempat untuk mencari ilmu, berdiskusi dan saling menasihati dalam kebaikan. Pemuda yang tumbuh di masjid tentu akan mendapatkan banyak sekali manfaat dan pahala yang besar di sisi Allah jalla wa ‘ala. Pemuda yang dekat dengan masjid berarti jauh dari kemungkaran. Mereka yang tumbuh dalam pertamanan surga, niscaya banyak kebaikannya dan sedikit keburukannya.
Dari sinilah kita harus sadari betul, betapa peranan masjid sangat besar dalam proses pendidikan anak-anak kita dan generasi muda kita. Kita tahu bahwa sebelum mengenal sekolah, anak-anak dan para pemuda muslim terlebih dulu mengenal dan memasuki masjid. Dan ketika mereka sudah mengenal masjid, maka besar kemungkinan mereka akan tumbuh dalam ibadah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمِ قَالَ : “سَبْعَةٌ يَظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلَّهُ ، إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌ نَشَأَ فِيْ عِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصَبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأْخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمُ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهُ خَالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ” مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Hadis tersebut memberitahukan kepada kita tentang satu golongan yang kelak akan memperoleh naungan di mana tidak ada naungan kecuali naungan Allah ‘azza wa jalla. Golongan tersebut salah satunya adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah merupakan salah satu cita-cita terbesar masyarakat muslim yang harus diupayakan regenerasi dan keberlangsungannya sebagaimana telah saya jelaskan di awal. Lantas, bagaimana gambaran pemuda yang hidup dalam ibadah tersebut? Apakah mereka yang tiap hari menghabiskan waktunya untuk salat dan berpuasa? Atau mereka yang sibuk berzikir bersila di atas sajadah? Anak muda yang melakoni tarekat-tarekat sufi dan menceraikan dirinya dari keduniaan dalam segala bentuk kesibukannya?
Hadirin jamaah jumah yang berbahagia…
Fase muda merupakan salah satu fase paling menentukan dalam tahapan usia manusia. Di fase ini mereka memiliki tekad dan keinginan yang kuat, semangat yang besar, serta ide-ide brilian dan inovatif. Pada intinya, usia tersebut merupakan usia yang paling bertenaga di seluruh fase-fase kehidupan. Untuk memandu potensi-potensi tersebut ke arah positif, maka perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan. Upaya-upaya inilah yang merupakan gambaran detail tentang pemuda yang tumbuh dalam ibadah.
Upaya pertama adalah pentingnya menyibukkan diri dalam belajar atau menuntut ilmu. kedua melatih diri untuk terbiasa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan berbakti kepada orang tua dan membaca sirah Rasul dan orang-orang salih. Ketiga bergaul dan berbaur dengan orang-orang salih yang istikamah di atas Ajaran agama. Keempat mengupayakan mereka supaya memanfaatkan masa mudanya untuk menghafal Quran atau sebagiannya.
Semoga generasi ini menjadi generasi yang tumbuh dalam ibadah. Mulai dari ibadah mahdlah hingga ibadah ghairu mahdlah. Sehingga dengan ibadah-ibadah tersebut kondisi masyarakat muslim akan semakin menampakkan kebesarannya dalam tatanan kehidupan dan beradaban.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يُوْصِيْكُمُ اللهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ، بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ ، نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآياتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدَيْكُمْ فَاسْتَغِفُروهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khuthbah Kedua
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ كَرَّمَ بَنِيْ آدَمَ، وَفَضَّلَهُمْ عَلى كَثِيْرٍ مِنَ الْمَخْلُوقَاتِ، وَيَسُرُّ لهَمُ ْمِنْ أَلْطَافِ بِرِّهِ وَأَسْبَابِ كَرَمِهِ مَا بِهِ يَنْتَفِعُوْنَ وَيَرْتَفِعُوْنَ دَرَجَاتٍ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، كَامِلُ الْأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُصْطَفَى مِنْ جَمِيْعِ الْبَرِيَّاتِ، اللّهُمَّ صَلَّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأْصْحَابِهِ الذِيْنَ فَضَّلُوا الْأُمَّةَ بِالْعُلُوْمِ النَّافِعَةِ وَالْأَعْمَالِ الصَّالِحَاتِ.
أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ: اتَّقُوا اللهَ تعالى وَاسْتَغْنَوْا بِمَا أَبَاحَ لَكُمْ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ عَمَّا حَرَّمَهُ عَلَيْكُمْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى رَبنا أَدْخِلْنا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لنا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللَهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.