Khuthbah Jumat: Syarat diterimanya amal salih

الْحَمْدُ لِلّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّهِ  الْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وُيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلى نَفْسِكَ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلُوْهُ أَرْسَلَهُ اللّهُ إِلى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَأُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَنَفْسِيْ الْمُذْنِبَةَ بِتَقْوَى اللّهِ تَعَالى، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia!

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala dengan menjalankan perintahNya dan meninggalkan laranganNya serta terus mengilmui dan mengikhlaskan segala amal-amal kita. Kita semua tentu pernah mendengar betapa menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu Muslim. Tak ada seorangpun yang terbebas dari perintah untuk belajar. Sebagaimana keterangan dalam hadis Rasulullah:

طلب العلم فريضة على كل مسلم

Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap Muslim.

Namun Islam tidak memandang cukup seorang muslim hanya dengan memiliki dan mengumpulkan ilmu saja atau dalam kata lain menjadi orang pintar, pandai dan cendekiawan saja. Seorang muslim tidak boleh puas hanya sampai pada taraf ini, akan tetapi kita dituntut untuk menaiki dan menapaki level berikutnya setelah memperoleh ilmu tersebut. Meskipun dengan ilmu saja seseorang sudah layak sebagai orang mulia dan terpuji sebagaimana sebuah syair telah menyatakan:

تعلم فإن العلم زين لأهله # وفضل وعنوان لكل المحامد

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu itu perhiasan, keutamaan, dan simbol  bagi pemiliknya”

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah!

Level berikutnya dari tahapan pemilik ilmu adalah mengamalkan ilmu. Sebab ilmu tanpa amal ibarat pohon yang tak berbuah. Besar, lebat, rimbun dan tinggi menjulang namun tak memiliki satupun buah yang bermanfaat dan berguna, maka semua itu sungguh sia-sia belaka. Sungguh suatu kerugian besar dan kecelakaan yang menyakitkan jika ilmu yang kita kuasai dibiarkan teronggok dan terbengkalai tanpa adanya gerak aktivitas nyata dari diri kita. Oleh sebab itu jangan pernah memiliki keyakinan dan pendirian bahwa kita merasa cukup dengan ilmu an-sich.

Hadirin jamaah umah yang berbahagia!

Imam Ghazaliy memberikan ilustrasi yang sangat menarik terkait ilmu bermanfaat. Coba bayangkan seandainya ada seorang lelaki di sebuah hutan dengan berbekal puluhan senjata tajam dan pedang, dan tidak hanya itu, lelaki ini memiliki kemampuan berolah senjata dan keberanian seorang ksatria sekaligus seorang yang ahli taktik peperangan. Kemudian dia berada pada sebuah kondisi di mana di depan mata ada seekor singa buas yang siap menerkam siapa saja yang menghampirinya. Lantas apakah kira-kira sikap yang harus dia lakukan dengan senjata dan pedangnya tersebut? apakah ia gunakan sebaik-baiknya untuk mengusir atau membunuh singa itu atau malah ia tinggalkan dan ia buang senjata-senjatanya ke belakang kemudian tewas diterkam? Inilah gambaran seseorang yang mengamalkan dan menyia-nyiakan ilmu.

Contoh lain adalah apabila ada orang sakit panas demam atau terkena penyakit kuning, menurut ahli kedokteran, penyakitnya ini bisa sembuh dengan mengkonsumsi sakanjabin dan kasykab. Lantas apakah orang tersebut akan mengabaikan nasehat dokter itu? Jika ingin binasa maka berkeras kepalalah, namun jika ingin kesembuhan, maka ikutilah nasehat dokter tersebut.

Hadirin jamaah Jumah yang semoga dalam naungan perlindungan dan pertolongan Allah!

Pemahaman yang bisa kita ambil dari ilustrasi Imam Ghazaliy tersebut adalah bahwa ilmu yang didiamkan, tidak diamalkan, dan tidak menjadi lahan meningkatkan kualitas amal ibadah, maka ilmu itu akan berubah menjadi sesuatu yang menghinakan, menimbulkan kekeruhan dalam hati, merugikan, bahkan membinasakan pemiliknya.

Oleh sebab itu, Rasulullah memperingatkan kepada kita tentang bahayanya ilmu yang tidak bermanfaat. Beliau bersabda:

أشد الناس عذاباً يوم القيامة عالم لم ينفعه الله بعلمه رواه الطبراني

Manusia yang paling berat siksanya kelak di hari kiamat adalah seorang berilmu yang tidak Allah berikan ilmu yang bermanfaat kepadanya.

نعوذ بالله من علم لا ينفع

Hadirin jamaah Jumah yang berbahagia!

Jadi ilmu bukanlah suatu tujuan akhir dalam perjalanan seorang muslim melainkan merupakan sebuah wasilah untuk beramal. Ilmu bukan untuk didengung-dengungkan tetapi untuk dipraktekkan. Inilah kenapa Nabi Khidlir berwasiat kepada Nabi Musa saat mereka berdua hendak berpisah.

لا تطلب العلم لتحدث به واطلب لتعمل به

Jangan mencari ilmu untuk dibicarakan (dipamerkan) tetapi carilah ilmu untuk diamalkan

Dalam QS. al-Qashash ayat 80 Allah berfirman:

وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ وَيۡلَكُمۡ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيۡرٞ لِّمَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗاۚ وَلَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلصَّٰبِرُونَ  ٨٠

Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”.

Hadirin jamaah Jumah rahimakumullah!

Amal salih dengan berlandaskan ilmu yang mumpuni merupakan suatu keutamaan yang sangat agung. Amal salih berarti perbuatan baik yang berlandaskan rasa ikhlas dan hanya berharap pada ridla Allah semata. Mengapa keikhlasan ini perlu senantiasa kita sematkan dalam seluruh amal-amal kita? Sebab tanpa adanya kemurnian dan keikhlasan dalam beramal, maka sesungguhnya amal perbuatan yang kita kerjakan ditolak Allah ta’ala.

Memang berat amal salih itu untuk Allah terima, tetapi ini sudah menjadi tugas dan kewajiban atas kita semua untuk mampu melawan penyakit-penyakit hati dan godaan-godaan setan yang senantiasa menunggu kelengahan setiap jiwa. Sebab memang sudah menjadi watak dan karakter setan untuk selalu menggoda manusia dari mencegah dan menghalang-halangi mereka ketika hendak beramal, bahkan setelah setan tak mampu membendung kita dalam beramal, maka setan tidak tinggal diam. Ia akan terus menggoda dengan membisikkan kepada jiwa-jiwa yang lengah untuk beramal namun dengan sikap riya. Jika setan gagal lagi, maka ia akan kembali membisikkan sesuatu setelah kita beramal dengan tanpa riya di dalamnya. Apa perkataan setan selanjutnya? Setan berkata: sesungguhnya amalmu ini tidak ikhlas, engkau adalah orang yang mencari pamrih dalam beramal. Dan pada akhirnya seseorang akan tersungkur jatuh dalam keragu-raguan dan berkata: baiklah, untuk apa aku beramal, jika ujung-ujungnya untuk riya` dan kesombongan?

Oleh sebab itu, wahai jamaah Jumah yang berbahagia. Teruslah mencari ilmu, mengamalkannya dan terus beramal tanpa rasa lelah dan ragu-ragu, selain itu mari selalu mintalah perlindungan dari Rabb agar terhindar dari rasa was-was dan godaan setan yang terkutuk. Semoga kita senantiasa ikhlas dalam beramal, sehingga diterima amal salih kita. Amin ya rabbal ‘alamin.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم:  وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ بارك الله ولي ولكم. . . أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khuthbah 2

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَى عِبَادِهِ بِمَا أَخْرَجَ لَهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَأَدَّرَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ أَصْنَافِ الْأَرْزَاقِ وَالْأَقْوَاتِ وَأَحَلَّ لَهُمْ مِنْ ذَلِكَ مَا تَقُوْمُ بِهِ أَدْيَانُهُمْ وَأَبْدَانُهُمْ وَحَرَّمَ عَلَيْهِمْ مَا يَكُوْنُ بِهِ ضَرَرٌ فِي أَبْدَانِهِمْ وَعُقُوْلِهِمْ وَأَدْيَانِهِمْ وَالْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا وَوَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَحُكْمًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْبَشِيْرُ النَّذِيْرُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إَلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا.

أَمَّا بَعْدُ

أَيُّهَا النَّاسُ: اتَّقُوْا اللهَ تَعَالى وَاسْتَغْنَوْا بِمَا أَبَاحَ لَكُمْ مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ عَمَّا حَرَّمَهُ عَلَيْكُمْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا

.اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ .اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ.رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ .اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى .رَبنا أَدْخِلْنا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لنا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا .اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ .رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا .رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللَهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

أقم الصلاة